"Saya tidak sangka pencuri hanya ambil batu cincin." CNG.online: - Rumah milik penjual batu akik, di Kelurahan Rejosari, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Lampung, Rohmi (38), disatroni kawanan pencuri. Para pelaku dilaporkan berhasil membawa kabur 50 batu akik dari berbagai jenis.
Menurut pengakuan korban, ia mengetahui rumahnya disatroni kawanan pencuri setelah terbangun dari tidurnya dan melihat ruangan tempat menyimpan batu akiknya.
“Saya langsung terkejut setelah puluhan batu cincin yang disimpan di dalam etalase untuk dijual hilang dibawa kabur para pencuri,” ujar Rohmi, Sabtu 28 Februari 2015.
Dari keterangannya, kawanan pencuri tersebut masuk ke dalam rumah saat ia sedang tertidur pulas. Para pelaku dikatakannya masuk melalui atap di samping rumah yang rusak.
Dari beberapa jenis batu yang dibawa kabur, diketahui berjenis Bacan, Bungur, dan Giok.
“Saya tidak menyangka pencuri hanya mengambil batu cincin, padahal banyak barang berharga lainnya yang tidak diambil di dalam rumah,” ujarnya.
Saat ini, korban mengaku sudah melaporkan peristiwa ini ke Mapolres Lampung Utara. Kasus tersebut kini ditanggani aparat kepolisian setempat.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lalu Sekali gertak, motor langsung diserahkan. Waspada daerah Grand Depok. CNG.online: - Aksi begal motor yang belakangan terjadi di beberapa wilayah Jakarta, Depok dan Tangerang ternyata didalangi pelaku yang masih berusia belasan tahun.
Para penjahat muda ini mengaku melakukan aksi kejahatannya hanya sekadar untuk iseng, ikut-ikutan dan gengsi kepada teman sebayannya.
Salah satu pelaku begal, AC (19 tahun), menceritakan awal mula dia terjaring dalam kelompok pencuri sadis tersbeut.
"Saya (begal) diajakin teman, terus ditantangin, kalau bisa rampas motor, saya akan disegani," ujar AC di Mapolda Metro Jaya.
AC yang lulusan SMA ini menjelaskan, selama beraksi menjadi begal hanya sebagai pengawas dan pemantau situasi saja. Meski dia mengaku baru satu kali beraksi menjadi begal motor, namun sudah mendapatkan dua motor hasil rampasan.
"Motornya buat kebutuhan sehari-hari saja. Biasanya saya suka incar motor di daerah GDC (Grand Depok City)," katanya.
Hal yang sama diungkapkan oleh begal motor yang masih berusia muda lainnya, yakni AB (19 tahun). Dia mengakui dalam beraksi selalu membawa senjata tajam berupa pisau.
Yang menarik, target korban yang menjadi incaran dirinya adalah yang rata-rata masih ABG juga. Biasanya AB, beraksi di sekitaran Jalan Margonda dekat Kampus UI.
"Yang saya ambil biasanya seumuran, lebih mudah yang cabe-cabean, soalnya dipepet dikit terus dibentak sudah mau ngasih motornya," kata AB.
AB yang ditangkap oleh petugas buser Polresta Depok pada 1 Februari 2015 lalu ini, mengaku sudah menjalankan aksinya sebanyak tiga kali.
Dia juga saat beraksi selalu berkelompok 2 sampai 3 orang. Namun nahas, saat dibekuk, dia berhasil ditangkap, dan dua teman lainnya berhasil kabur.
"Ada 4 motor yang saya dapat, motornya saya modif buat pamer dan balap-balapan saja," kata AB yang putus sekolah sejak kelas 2 SMA ini.
Menurut pengakuan korban, ia mengetahui rumahnya disatroni kawanan pencuri setelah terbangun dari tidurnya dan melihat ruangan tempat menyimpan batu akiknya.
“Saya langsung terkejut setelah puluhan batu cincin yang disimpan di dalam etalase untuk dijual hilang dibawa kabur para pencuri,” ujar Rohmi, Sabtu 28 Februari 2015.
Dari keterangannya, kawanan pencuri tersebut masuk ke dalam rumah saat ia sedang tertidur pulas. Para pelaku dikatakannya masuk melalui atap di samping rumah yang rusak.
Dari beberapa jenis batu yang dibawa kabur, diketahui berjenis Bacan, Bungur, dan Giok.
“Saya tidak menyangka pencuri hanya mengambil batu cincin, padahal banyak barang berharga lainnya yang tidak diambil di dalam rumah,” ujarnya.
Saat ini, korban mengaku sudah melaporkan peristiwa ini ke Mapolres Lampung Utara. Kasus tersebut kini ditanggani aparat kepolisian setempat.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lalu Sekali gertak, motor langsung diserahkan. Waspada daerah Grand Depok. CNG.online: - Aksi begal motor yang belakangan terjadi di beberapa wilayah Jakarta, Depok dan Tangerang ternyata didalangi pelaku yang masih berusia belasan tahun.
Para penjahat muda ini mengaku melakukan aksi kejahatannya hanya sekadar untuk iseng, ikut-ikutan dan gengsi kepada teman sebayannya.
Salah satu pelaku begal, AC (19 tahun), menceritakan awal mula dia terjaring dalam kelompok pencuri sadis tersbeut.
"Saya (begal) diajakin teman, terus ditantangin, kalau bisa rampas motor, saya akan disegani," ujar AC di Mapolda Metro Jaya.
AC yang lulusan SMA ini menjelaskan, selama beraksi menjadi begal hanya sebagai pengawas dan pemantau situasi saja. Meski dia mengaku baru satu kali beraksi menjadi begal motor, namun sudah mendapatkan dua motor hasil rampasan.
"Motornya buat kebutuhan sehari-hari saja. Biasanya saya suka incar motor di daerah GDC (Grand Depok City)," katanya.
Hal yang sama diungkapkan oleh begal motor yang masih berusia muda lainnya, yakni AB (19 tahun). Dia mengakui dalam beraksi selalu membawa senjata tajam berupa pisau.
Yang menarik, target korban yang menjadi incaran dirinya adalah yang rata-rata masih ABG juga. Biasanya AB, beraksi di sekitaran Jalan Margonda dekat Kampus UI.
"Yang saya ambil biasanya seumuran, lebih mudah yang cabe-cabean, soalnya dipepet dikit terus dibentak sudah mau ngasih motornya," kata AB.
AB yang ditangkap oleh petugas buser Polresta Depok pada 1 Februari 2015 lalu ini, mengaku sudah menjalankan aksinya sebanyak tiga kali.
Dia juga saat beraksi selalu berkelompok 2 sampai 3 orang. Namun nahas, saat dibekuk, dia berhasil ditangkap, dan dua teman lainnya berhasil kabur.
"Ada 4 motor yang saya dapat, motornya saya modif buat pamer dan balap-balapan saja," kata AB yang putus sekolah sejak kelas 2 SMA ini.