CNG.online: - Sidoarjo Polres Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), berhasil menggulung enam dari delapan orang anggota komplotan begal perampas sepeda motor yang sering beraksi di wilayah Sidoarjo, Surabaya dan sekitarnya.
Selain merampas dengan melukai korbannya, komplotan berjuluk Raja Kedondong Gang-I (RAKI) pimpinan AF tersebut senantiasa melengkapi dirinya dengan senjata tajam clurit, badik dan golok panjang.
“Dari tangan komplotan AF ini, untuk sementara kita menyita sejumlah senjata tajam (sajam) dan beberapa sepeda motor yang mereka gunakan untuk beraksi,” ujar Kapolres Sidoarjo, AKBP Anggoro Sukartono, dalam siaran persnya di Mapolres Sidoarjo, Senin (2/3).
Dengan didampingi Waka Polres Sidoarjo Kompol Dolly A Primanto, Anggoro mengatakan penangkapan keenam tersangka itu menambah jumlah penjahat yang dijebloskan ke sel tahanan karena dalam Operasi Sikat Semeru 2015 yang digelar selama dua pekan sebelumnya, Polres Sidoarjo berhasil "menggaruk" 52 orang tersangka.
Dari 55 kasus atau perkara yang ditangani, 52 berhasil diungkap, dengan barang bukti 35 unit kendaraan bermotor, dua unit truk dan satu sepeda angin serta 10 jenis sajam yang dipergunakan sebagai alat kejahatan.
Ke-55 jenis kasus kejahatan yang diungkap itu meliputi pencurian dengan kekerasan (curas) 14 kasus, pencurian dengan pemberatan (curat) 26 kasus, pencurian kendaraan bermotor (curanmor) lima kasus dan sajam 10 kasus.
Dalam Operasi Sikat Semeru itu, kata Anggoro, justru jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) yang paling menonjol menangkap para tersangka, di antaranya Polsek Kota Sidoarjo yang terdiri dari 14 kasus curas, empat kasus curat, dan satu kasus curanmor.
Daerah yang lain, seperti Polsek Taman mengamankan empat kasus curat, dua sajam disertai dengan kasus curat hingga korban meninggal satu orang.
Menurut Kapolres, kasus di wilayahnya menduduki ranking kedua setelah Polrestabes Surabaya.
Ia mengimbau agar masyarakat ekstra hati-hati dan harus bisa menjadi polisi diri sendiri saat bepergian pada jam-jam rawan, antara pukul 02.00 WIB hingga 05.00 WIB.
Dari pengusutan sementara, hasil kejahatan mereka pada umumnya digunakan untuk pesta minuman keras.
Terdapat 15 lokasi yang sering dijadikan aksi pembegalan di antaranya Desa Junwangi, Desa Watugolong, Desa Barengkrajan, Desa Ganting, depan Maspion Gedangan, Desa Pucang Kota Sidoarjo, Desa Jemundo, Desa Punokawan, Desa Tempel, Desa Banjarpertapan, Desa Ngelom, Desa Pereng serta di Jalan Raya Taman, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
“Keenam orang kawanan begal yang berjuluk RAKI pimpinan AF itu beranggotakan delapan orang. Masih ada dua tersangka yang masih kami buru,” tandas Kapolres, sambil menambahkan kedua buronan itu dipastikan masih akan terus melakukan aksi kejahatannya untuk membantu keuangan keluarga keenam tersangka.
Sementara itu Polrestabes Surabaya juga membekuk empat dari lima orang begal muda bernama Rizal Halim (19) warga Jalan Pandegiling, Surabaya bersama Fandy, Novano dan Pandu.
Aksi terakhir mereka dilakukan di kawasan Pakuwon Trade Center, Wiyung, Surabaya.
Saat itu, Rizal membegal motor korbannya dengan cara berpura-pura bertanya alamat, kemudian mengalungi korban dengan sajam clurit lalu membawa lari motornya.
Untuk Fandy, Novano dan Pandu berhasil diamankan Polsek Wiyung, tetapi tersangka Dicky masih buron, ujar Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya, AKP Dewa Putu Yoga.
Selain begal motor, Rizal juga melakukan penjambretan bersama rekannya yang berbeda. Rizal yang bertugas sebagai joki motor melakukannya dua kali, masing-masing pada Sabtu (21/2) di Jalan Kartini dan Jumat (27/2) di Jalan dr. Soetomo, Surabaya.
Selain merampas dengan melukai korbannya, komplotan berjuluk Raja Kedondong Gang-I (RAKI) pimpinan AF tersebut senantiasa melengkapi dirinya dengan senjata tajam clurit, badik dan golok panjang.
“Dari tangan komplotan AF ini, untuk sementara kita menyita sejumlah senjata tajam (sajam) dan beberapa sepeda motor yang mereka gunakan untuk beraksi,” ujar Kapolres Sidoarjo, AKBP Anggoro Sukartono, dalam siaran persnya di Mapolres Sidoarjo, Senin (2/3).
Dengan didampingi Waka Polres Sidoarjo Kompol Dolly A Primanto, Anggoro mengatakan penangkapan keenam tersangka itu menambah jumlah penjahat yang dijebloskan ke sel tahanan karena dalam Operasi Sikat Semeru 2015 yang digelar selama dua pekan sebelumnya, Polres Sidoarjo berhasil "menggaruk" 52 orang tersangka.
Dari 55 kasus atau perkara yang ditangani, 52 berhasil diungkap, dengan barang bukti 35 unit kendaraan bermotor, dua unit truk dan satu sepeda angin serta 10 jenis sajam yang dipergunakan sebagai alat kejahatan.
Ke-55 jenis kasus kejahatan yang diungkap itu meliputi pencurian dengan kekerasan (curas) 14 kasus, pencurian dengan pemberatan (curat) 26 kasus, pencurian kendaraan bermotor (curanmor) lima kasus dan sajam 10 kasus.
Dalam Operasi Sikat Semeru itu, kata Anggoro, justru jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) yang paling menonjol menangkap para tersangka, di antaranya Polsek Kota Sidoarjo yang terdiri dari 14 kasus curas, empat kasus curat, dan satu kasus curanmor.
Daerah yang lain, seperti Polsek Taman mengamankan empat kasus curat, dua sajam disertai dengan kasus curat hingga korban meninggal satu orang.
Menurut Kapolres, kasus di wilayahnya menduduki ranking kedua setelah Polrestabes Surabaya.
Ia mengimbau agar masyarakat ekstra hati-hati dan harus bisa menjadi polisi diri sendiri saat bepergian pada jam-jam rawan, antara pukul 02.00 WIB hingga 05.00 WIB.
Dari pengusutan sementara, hasil kejahatan mereka pada umumnya digunakan untuk pesta minuman keras.
Terdapat 15 lokasi yang sering dijadikan aksi pembegalan di antaranya Desa Junwangi, Desa Watugolong, Desa Barengkrajan, Desa Ganting, depan Maspion Gedangan, Desa Pucang Kota Sidoarjo, Desa Jemundo, Desa Punokawan, Desa Tempel, Desa Banjarpertapan, Desa Ngelom, Desa Pereng serta di Jalan Raya Taman, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
“Keenam orang kawanan begal yang berjuluk RAKI pimpinan AF itu beranggotakan delapan orang. Masih ada dua tersangka yang masih kami buru,” tandas Kapolres, sambil menambahkan kedua buronan itu dipastikan masih akan terus melakukan aksi kejahatannya untuk membantu keuangan keluarga keenam tersangka.
Sementara itu Polrestabes Surabaya juga membekuk empat dari lima orang begal muda bernama Rizal Halim (19) warga Jalan Pandegiling, Surabaya bersama Fandy, Novano dan Pandu.
Aksi terakhir mereka dilakukan di kawasan Pakuwon Trade Center, Wiyung, Surabaya.
Saat itu, Rizal membegal motor korbannya dengan cara berpura-pura bertanya alamat, kemudian mengalungi korban dengan sajam clurit lalu membawa lari motornya.
Untuk Fandy, Novano dan Pandu berhasil diamankan Polsek Wiyung, tetapi tersangka Dicky masih buron, ujar Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya, AKP Dewa Putu Yoga.
Selain begal motor, Rizal juga melakukan penjambretan bersama rekannya yang berbeda. Rizal yang bertugas sebagai joki motor melakukannya dua kali, masing-masing pada Sabtu (21/2) di Jalan Kartini dan Jumat (27/2) di Jalan dr. Soetomo, Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar